Leading, kerning, Font, Typeface


A.    Leading

Leading sering disebut sebagai “line spacing,” yaitu jarak vertikal antara garis dasar teks dalam satu paragraf. Nama “leading” berasal dari era tipografi tradisional di mana strip timah (lead) digunakan untuk memisahkan baris-baris teks pada mesin cetak. Dalam desain grafis, leading adalah jarak vertikal antara baris teks dalam suatu dokumen. Leading merujuk pada jarak vertikal antara baris teks, diukur dari titik dasar satu baris ke titik dasar baris berikutnya. Pengaturan leading memengaruhi kelegaan bacaan, struktur, dan tampilan keseluruhan dari teks yang ditampilkan. Penetapan leading yang tepat akan meningkatkan kemudahan membaca serta memperbaiki tampilan visual keseluruhan dari desain yang mengandung teks.



B.    Kerning

Kerning adalah jarak antar dua huruf atau karakter. Tujuannya adalah untuk menciptakan keseimbangan yang harmonis dan menyenangkan secara visual dengan memastikan spasi huruf yang optimal, tanpa ada huruf yang terlalu dekat atau terlalu jauh dari huruf terdekatnya. Jika kerning terlalu pendek, kata-kata bisa jadi tidak terbaca. Jika terlalu berjauhan, teks akan menjadi sulit dibaca. Yang lebih buruk lagi, kerning yang tidak konsisten (teks yang beberapa hurufnya berdekatan, dan yang lainnya berjauhan) bisa sangat membuat frustrasi saat dibaca. Kerning hadir dalam berbagai bentuk, dan masing-masing memiliki tujuan tertentu dengan tujuan mengoptimalkan jarak antar karakter. Kerning memiliki beberapa tipe utama di antaranya : Kerning Positif, Kerning Negatif, Kerning Metrik, Kerning Optik dan Kerning Manual. Kerning paling baik digunakan saat menyesuaikan logo, headlines, dan typographic compositions.


C.    Font

Font adalah kumpulan dari karakter huruf, angka, tanda baca, dan simbol yang memiliki jenis dan bentuk tertentu. Font digunakan dalam desain grafis dan pengolahan kata untuk menciptakan berbagai macam tampilan teks yang berbeda. Font juga dikenal dengan istilah style, yaitu gaya penulisan yang dapat digunakan dalam perangkat lunak. Di beberapa program, seperti Microsoft Word, gaya font ini dapat dibagi menjadi tiga, diantaranya underline, italic, dan bold. underline jika teks ingin teks digarisbawahi, italic jika teks ingin dicetak miring dan bold dapat digunakan jika ingin teks dicetak tebal.


D.    Typeface

Typeface adalah rancangan desain khusus huruf dan angka, baik di media cetak atau di komputer. seperti tebal huruf, spasi dan perbedaan tinggi antara huruf besar dan huruf kecil. Typeface bisa disebut “wajah” yang membentuk karakter suatu kumpulan huruf. Adanya Typeface membuat desain huruf satu dengan lainnya bisa dibedakan. Satu Typeface dapat mencakup banyak variasi ukuran, berat, lebar, dan kemiringan huruf. Jenis-jenis typeface punya karakteristik desain yang serupa bisa dijumpai pada Roboto, Helvetica dan juga Times New Roman. 

Penerapan dari Terminology Pengukuran Teks


  • BaseLine adalah garis horizontal tak kasat mata yang menjadi tempat baris teks berada. Perhatikan bahwa huruf kecil, seperti "q", "g", "y", dll., berada di bawah baseline. Faktanya, baseline bukanlah metrik font, tetapi semua pengukuran yang dapat dilakukan dengan teks bersifat relatif terhadap baseline.
  • Ascender adalah jarak antara garis dasar dan puncak huruf tertinggi. Contoh Huruf dengan ascender antara lain: b, d, f, h, k, l, t.
  • Descender adalah jarak antara garis dasar dan bagian bawah huruf kecil yang menonjol di bawah garis dasar. Contoh huruf dengan descender adalah g, j, p, q, y. Huruf kecil f dan z juga memiliki descender dalam banyak jenis huruf.
  • Height adalah jarak antara dua garis dasar terdekat dalam teks yang dibagi menjadi beberapa baris.
  • BlackBox merupakan persegi panjang terkecil yang membatasi seluruh glif.
  • Underline Position adalah jarak antara garis dasar dan baris teks yang digarisbawahi.
  • BlackBox width adalah tinggi garis teks yang digarisbawahi.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

MULTIMEDIA